Ditengah kelesuan dan keterpurukan ekonomi nasional, datanglah sebuah sistem bisnis yang banyak menjanjikan dan keberhasilan serta menawarkan kekayaan dalam waktu singkat. Sistem ini kemudian dikenal dengan istilah Multi Level Marketing (MLM) atau Networking Marketing. Banyak orang yang bergabung kedalamnya, baik dari kalangan orang‐orang awam ataupun dari kalangan penuntut ilmu, bahkan dari berita yang sampai kepada kami ada sebagian pondok pesantren yang mengembangkan sistem ini untuk pengembangan usaha pesantren. Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah bisnis dengan model semacam ini diperbolehkan secara syar’i ataukah tidak ? Sebuah permasalahan yang tidak mudah untuk menjawabnya, karena ini adalah masalah aktual yang belum pernah disebutkan secara langsung dalam litelatur para ulama’ kita. Namun alhadulillah Allah telah menyempurnakan syari’at islam ini untuk bisa menjawab semua permasalahan yang akan terjadi sampai besok hari kiamat dengan berbagai nash dan kaedah‐kaedah umum tentang masalah bisnis dan ekonomi. Oleh karena itu dengan memohon petunjuk pada Allah, semoga tatkala tangan ini menulis dan akal berfikir, semoga Allah mencurahkan cahaya kebenaran‐ Nya dan menjauhkan dari segala tipu daya syaithan. Wallahul Muwaffiq
Selasa, 18 April 2017
Download Ebook Multi Level Marketing Dalam Hukum Islam
Ditengah kelesuan dan keterpurukan ekonomi nasional, datanglah sebuah sistem bisnis yang banyak menjanjikan dan keberhasilan serta menawarkan kekayaan dalam waktu singkat. Sistem ini kemudian dikenal dengan istilah Multi Level Marketing (MLM) atau Networking Marketing. Banyak orang yang bergabung kedalamnya, baik dari kalangan orang‐orang awam ataupun dari kalangan penuntut ilmu, bahkan dari berita yang sampai kepada kami ada sebagian pondok pesantren yang mengembangkan sistem ini untuk pengembangan usaha pesantren. Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah bisnis dengan model semacam ini diperbolehkan secara syar’i ataukah tidak ? Sebuah permasalahan yang tidak mudah untuk menjawabnya, karena ini adalah masalah aktual yang belum pernah disebutkan secara langsung dalam litelatur para ulama’ kita. Namun alhadulillah Allah telah menyempurnakan syari’at islam ini untuk bisa menjawab semua permasalahan yang akan terjadi sampai besok hari kiamat dengan berbagai nash dan kaedah‐kaedah umum tentang masalah bisnis dan ekonomi. Oleh karena itu dengan memohon petunjuk pada Allah, semoga tatkala tangan ini menulis dan akal berfikir, semoga Allah mencurahkan cahaya kebenaran‐ Nya dan menjauhkan dari segala tipu daya syaithan. Wallahul Muwaffiq
Download Ebook Fenomena Jilboob Tanda Kiamat
“Ada dua golongan ahli neraka yang aku belum pernah melihatnya.
Pertama. golongan yang membawa cambuk yang seperti ekor sapi dimana dengan cambuk tersebut mereka mencambuki orang-orang.
Kedua, golongan perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung (tidak taat kepada Allah) dan mengajarkan orang lain untuk meniru perbuatan mereka. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring, dan mereka tidak akan masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal sungguh bau surga akan tercium dari jarak perjalan seperti ini seperti ini (jarak yang jauh). (H.R. Muslim)
Di dalam hadits ini dijelaskan dua golongan ahli neraka. Dan dalam kesempatan ini kami akan menjelaskan mengenai golongan yang kedua saja untuk menyesuaikan dengan judul di atas.
Golongan kedua yang tidak akan masuk surga, yang digambarkan dalam hadits tersebut adalah para wanita yang berpakaian tetapi pakaiannya tidak menutupi auratnya, cendrung tidak taat menjalankan perintah dan larangan Allah swt, dan mengajarkan orang lain untuk meniru mereka. seperti yang kita lihat dewasa ini yaitu menjamurnya komunitas hijaber yang mengajak kaum wanita lain untuk berlomba-lomba memakai pakaian hijab yang tidak sesuai aturan syariat karena atas tertutup bawah menonjol, transparan, ketat dan sebagainya.
Download Ebook Metodologi Bibel dalam Studi Al Quran
Sejak masa Nabi Muhammad saw. sampai sekarang. orientalis tak henti-hentinya untuk menyerang risalah Ilahi. Mereka mempertanyakan dan mengaburkan sejarah awal kodifikasi Al-Qur'an. Di sini, Adnin Annas, yang saat ini sedang mengambil program Doktor di ISTAC IIUM Kuala Lumpur, mencoba merunut upaya penyelewengan orientalis dari Leo III (717-741) hingga orientalis saal ini.
Membaca buku ini akan menambah hanyak wawasan kita tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh orientalis terhadap Al-Qur'an. Orientalis bukan hanya mengatakan hahwa Al-Qur'an karangan Muhammad. Al-Qur'an penuh kontradiksi di dalamnya; tapi mereka juga mengatakan bahwa sejarah pembukuan Al-Qur'an tidak jelas dan telah direduksi oleh khalifah 'Uthman.
Dalam memaparkan pendapat-pendapat orientalis itu, penulis langsung merujuk sumber-sumber primer dan mengupas kekeliruan dan kecerobohan pendapat mereka, dengan teliti. Selain itu Adnin juga mengkritik Mohammed Arkoun dan Nasr Hamid yang mengadopsi metodologi Bibel dalam studi Al-Qur'an.
Walhasil, sebagai umat lslam keyakinan kita terhadap kebenaran wahyu Al-Qur'an, tidak akan ragu sampai akhir hayat di kandung badan. Karena hanya Al-Qur'an lah yang telah terbukti otentisitas kodifikasi awalnya dan telah terbukti kebenaran isinya. Firman Allah swt.: "Dan Kami turunkan (Al-Qur'an) itu dengan sebenar-benarnya dan Al-Qur'an itu telah turun dengan (membawa) kebenararn." (Surah Al-Isra': 105).
Selamat menikmati hidangan yang mencerahkan ini.
Download Ebook Meraih Takdir Baik
Husnul khatimah adalah mengakhiri kehidupan dengan baik. Sementara itu, kehidupan adalah scbuah awal dan peralanan seorang manusia. Ketika ía dihidupkan, Ia dalam keadaan memulai perjalanan. Sementara Itu, ketika Ia menginggal, berarti Ia telah sampal ke tempat tujuan perjalanannya. Entah Itu di tempat yang membahagiakan atau tempat yang menyengsarakannya. Kematian merupakan suatu hal yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT. Setiap makhluk pasti akan kembali KepadaNYA. Buku dihadapan anda ini menjelaskan kematian atau ahir kehidupan manusia pada waktu apa saja sehigga husnul khotimah, selamat membaca.
Download Ebook Menyingkap Tabir Ihwanul Muslimin
MUKADDIMAH PENULIS
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا ، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan kejelekan amalan-amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah, maka tidak akan ada yang memberi petunjuk kepadanya.
Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya.
ياأيها الذين أمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (Ali Imran: 102)
ياأيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحده وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (An-Nisa: 1)
يا أيها الذين أمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Al-Ahzab: 70-71)
أما بعد : فإن أصدق الحديث كلام الله ، وخير الهدي هدي محمد ، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة ، وكل بدعة ضلالة ،وكل ضلالة في النار
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan. Setiap perkara yang diada-adakan adalah bid'ah. Setiap bid'ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan ada di neraka.
Kemudian, sebagai pembukaan, saya katakan:
Ketahuilah -mudah-mudahan Allah Ta'ala memberikan taufik kepadamu dengan apa yang dicintai-Nya dan diridhai-Nya bahwasanya "dialog" yang ada di hadapanmu adalah dialog yang telah dirancang menurut manhaj Ikhwanul Muslimin dalam memberikan kerancuan kepada Ahlus Sunnah wal Jama'ah tanpa bisa mengetahui apa sebenarnya manhaj kelompok ini dan pemimpin-pemimpinnya.
Dialog yang saya tulis ini adalah terbersit dari sayang dan cinta kepadamu dan sebagai manifestasi dari sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam hadits shahih:
الدين النصيحة, قيل: لمن يا رسولله؟ قال: لله ولكتابه ولرسوله ولإئمة المسلمين وعامتهم
"Agama itu nasehat", maka kami (shahabat) bertanya, "Bagi siapa?" Bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, "Bagi Allah, bagi kitab-Nya, Rasul-Nya dan para imam kaum muslimin serta orang-orang awam dari mereka." (HR. Muslim)
Barangkali pembicaraan ini akan berat bagimu, tapi itulah al-haq -insya Allah-, oleh karenanya harapanku, agar kamu ikuti terus sampai selesai pembahasan ini kemudian kamu perhatikan: "Dengan siapa kebenaran (al-haq) itu? Maka jika kamu melihat bahwa kebenaran ada pada jamaahmu (Ikhwanul Muslimin) dengan dalilnya, maka janganlah kamu kikir untuk memberikan nasehat dan petunjuk kepada kami.
Akan tetapi jika sebaliknya (yakni al-haq tidak ada pada Ikhwanul Muslimin), maka tidak ada jalan bagimu, kecuali menerima al-haq itu dari manapun datangnya.
"Tidak patut bagi laki-lagi yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata." (Al-Ahzab: 36)Download Ebook Menyingkap Tabir Fasisme (Harun Yahya)
Fasisme dikenal sebagai ideologi yang lahir dan berkembang subur pada abad ke-20. Ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada permulaan Perang Dunia I, dengan berkuasanya rezim fasis di Jerman dan Italia pada khususnya, tetapi juga di negara-negara seperti Yunani, Spanyol, dan Jepang, di mana rakyat sangat menderita oleh cara-cara pemerintah yang penuh kekerasan. Berhadapan dengan tekanan dan kekerasan ini, mereka hanya dapat gemetar ketakutan. Diktator fasis dan pemerintahannya yang memimpin sistem semacam itu—di mana kekuatan yang brutal, agresi, pertumpahan darah, dan kekerasan menjadi hukum—mengirimkan gelombang teror ke seluruh rakyat melalui polisi rahasia dan milisi fasis mereka, yang melumpuhkan rakyat dengan rasa takut. Lebih jauh lagi, pemerintahan fasis diterapkan dalam hampir semua tingkatan kemasyarakatan, dari pendidikan hingga budaya, agama hingga seni, struktur pemerintah hingga sistem militer, dan dari organisasi politik hingga kehidupan pribadi rakyatnya. Pada akhirnya, Perang Dunia II, yang dimulai oleh kaum fasis, merupakan salah satu malapetaka terbesar dalam sejarah umat manusia, yang merenggut nyawa 55 juta orang.
Namun, ideologi fasisme tidak hanya ada dalam buku-buku sejarah. Meski saat ini tidak ada satu negara pun yang menyebut diri sebagai fasis atau secara terbuka mempraktikkan fasisme, di berbagai negara di dunia terdapat banyak pemerintahan, kelompok dan partai politik yang mengikuti pola-pola fasistik. Walaupun nama dan taktiknya telah berubah, mereka masih terus menimpakan kesengsaraan serupa pada rakyat. Berkemungkinan pula, kemerosotan kondisi sosial dapat membuat dukungan terhadap fasisme makin berkembang. Karenanya, fasisme terus-menerus menjadi ancaman bagi kemanusiaan.
Buku ini ditulis untuk menghadapi bahaya yang terus membayangi tersebut. Selain menyingkap berbagai kecenderungan fasistik yang muncul dalam aneka bentuk dan metode, buku ini juga dimaksudkan untuk mengungkap akar dan sasaran mereka yang sesungguhnya. Tujuan lainnya adalah untuk menyingkap kedok “agamis” yang terkadang digunakan fasisme dan mengungkap keberadaannya sebagai sebuah sistem yang sama sekali bertolak belakang dengan agama sejati.
Untuk mengobati penyakit, pertama-tama perlu diidentifikasi virus penyebabnya, lalu dilawan dan ditemukan penangkalnya. Dengan begitu, kondisi-kondisi yang memungkinkan penyakit berkembang dapat dilenyapkan, sehingga penyakit itu sendiri dapat ditumpas. Begitu pula halnya, agar terbebas dari rasa takut akan “fasisme”, orang harus melawan dasar-dasar ideologis dan pengaruh-pengaruh yang mendukung perkembangannya. Sebagaimana yang akan kita bahas dalam buku ini, prinsip mendasar di balik fasisme masa kini adalah Darwinisme, yang dimunculkan seakan-akan suatu teori ilmiah meski tidaklah demikian adanya. Namun, Darwinisme, yang menyatakan klaim-klaim seperti “manusia adalah hewan yang telah berkembang sempurna”, “beberapa ras telah tertinggal dalam proses evolusi”, dan “melalui seleksi alam, yang kuat akan bertahan dan yang lemah tersingkir”, telah menjadi sumber bagi banyak ideologi berbahaya sepanjang abad ke-20, terutama fasisme. Oleh karena itu, sebagaimana yang akan kita bahas lebih rinci, Darwinisme bertanggung jawab atas banyak penindasan dan kekerasan.
Bahkan, walaupun di negara kita tidak terdapat gerakan atau praktik fasis, orang-orang yang berupaya membangkitkan fasisme telah diawasi, dan Darwinisme tidak diterima secara luas, kita tak boleh mengendurkan kewaspadaan. Semua orang yang berhati nurani harus ikut serta dalam perjuangan ideologis melawan semua kekuatan dan ideologi yang membuat kerusakan di muka bumi dan bermaksud menghancurkan kedamaian dan ketertiban. Allah telah menyuruh manusia untuk hidup dengan aman dan damai. Dalam Al Quran Allah memerintahkan:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu .” (QS. Al Baqarah, 2: 208)
Langganan:
Postingan (Atom)