Selasa, 20 Juni 2017

Download Ebook Fiqih Praktis Puasa



“Islam dibangun atas lima perkara; kesaksian tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali
Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah, menegakan sholat, menunaikan zakat, dan naik haji ke
baitul haram, serta puasa Ramadhan.” 1


Ramadhan memang istimewa bagi kaum Muslim. Pasalnya, Allah SWT telah memenuhi bulan itu
dengan keberkahan, rahmat, dan ampunan yang melimpah ruah. Sayangnya, kesempatan emas itu
justru disia-siakan oleh sebagian besar kaum Muslim. Mereka melewatkan bulan Ramadhan seperti
tahun-tahun sebelumnya; yakni, mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan mubadzir dan
sia-sia.Semua ini disebabkan karena, banyak kaum Muslim yang belum memahami makna hakiki dari
Ramadhan, bahkan, sebagian besar diantara mereka awam terhadap hukum-hukum seputar puasa dan
bulan Ramadhan. Akhirnya, mereka melalui bulan Ramadhan dengan amalan-amalan yang tidak
memberikan pengaruh berarti bagi kehidupan mereka.

Untuk itu, harus ada buku panduan praktis yang bisa memandu mereka untuk memahami semua hal
yang berhubungan dengan ibadah di bulan Ramadhan. Ini ditujukan agar kita bisa melewati bulan
Ramadhan dengan amalan-amalan berkualitas, bukan malah mengisi bulan Ramadhan dengan
aktivitas-aktivitas yang sia-sia dan tidak memberikan pengaruh apapun bagi kehidupan kita. Betapa
Rasulullah Saw telah menyindir orang-orang yang melalaikan ibadah di bulan Ramadhan. Di dalam
sebuah hadits shahih, Rasulullah Saw bersabda, “Alangkah kecewanya orang yang sejak tiba bulan
Ramadhan hingga habis bulan tidak diberi ampunan.”Sesungguhnya, orang yang menyia-nyiakan bulan Ramadhan, pasti akan menuai penyesalan. Sebab, ia telah melalaikan ibadah di bulan Ramadhan. Akibatnya, puasanya hampa belaka, dan hanya sekedarmemperoleh haus dan dahaga. 2 Ia juga tidak pernah mendapat keberkahan, rahmat dan ampunan dari Allah SWT.

Lalu, apa yang mesti kita perbuat untuk menyambut bulan Ramadhan tahun ini? Apakah bulan
Ramadhan terus kita lewati dengan permainan-permainan yang melalaikan; dengan begadang setiap
malam; ataukah kita malah kesal dan keberatan dengan kedatangannya? Na’udzubillah min dzalik!
Seyogyanya, seorang hamba yang shalih harus menyambut bulan Ramadhan dengan taubat nashûhâ,
dan disertai tekad yang bulat untuk meraih kebaikan sebanyak-banyaknya di bulan suci ini. Sudah
semestinya pula kita mengisi bulan Ramadhan dengan amal-amal shalih; dan tidak lupa selalu
memohon kepada Allah SWT agar Dia menolong kita dalam menunaikan ibadah dengan baik.
Demikianlah, risalah ini saya sajikan dengan penuh rasa rindu, disertai penghormatan yang tulus,
tercurah dari lubuk hati paling dalam, serta sebagai wujud kecintaan penulis kepada seluruh kaum muslimin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar